Tegal- Setelah mengarungi pahit manisnya perjalanan selama 71 tahun, sejak didirikan pada tanggal 3 Januari 1946, dimana Kementerian Agama pada saat itu tercatat baru dilahirkan atas usulan sejumlah tokoh ulama dan sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang menghendaki tentang urusan agama harus ditangani oleh Kementerian tersendiri, maka segenap jajaran Kementerian Agama untuk mengenang kelahirannya, tepat tanggal 3 Januari 2017 dengan penuh semangat diiringi kekhusuan serentak melaksanakan puncak Hari Amal Bhakti Kemenag Ke-71 Tahun 2017 dengan Pelaksanaan Upacara.
Upacara Hari Amal Bhakti tahun 2017 ini merupakan momentum penting untuk melakukan evaluasi dan intropeksi dari tahun ke tahun untuk terus meningkatkan kinerja dalam bentuk pengabdian kepada Negara sekaligus pelayanan kepada masyarakat, “Putih Hitam mencerminkan kesederhanaan, kejujuran, kesucian dan Kekhusuan,” ucap Tohari pasca pembinaan upacara HAB.
Suci atau bersih adalah sejalan dengan tema Hari Amal Bhakti Kemenag ke-71 tahun 2017 yaitu “Bersih Melayani” dan arti melayani seiring dengan motto HAB tahun ini yaitu “Lebih Dekat Melayani Umat”.
“Dengan tema dan motto HAB tahun ini, maka Kementerian Agama akan terus membangun kepercayaan masyarakat dengan selalu peka mendeteksi aspirasi masyarakat, sigap memecahkan masalah dan cekatan memenuhi kebutuhan umat,” ujar Tohari.
Sebagai wujud pelayanan prima pada masyarakat, maka Kementerian Agama tahun 2017 ini mulai membangun pusat pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Melalui pelayanan ini Kemenag berupaya mencapai standar mutu yang prima dalam melayani umat.
Pelayanan terpadu satu pintu tersebut meliputi segala proses perizinan, beasiswa, bantuan sosial dan berbagai aplikasi manajemen lain dalam rangka menunjang kinerja yang lebih baik dari yang sebelumnya. “ Semua pelayanan tentu harus dilakukan secara simple, pasti dan bebas pungli, “pungkas Tohari. (IM)