Tegal (Humas) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tegal Barat bersama Kecamatan Tegal Selatan menggelar kegiatan bimbingan manasik haji di Pondok Pesantren Mambaul Ulum pada Kamis (17/04/2025). Kegiatan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada calon jemaah haji agar siap secara spiritual, fisik, maupun pengetahuan sebelum melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, Agus Seri. Dalam pemaparannya, Agus menekankan pentingnya memahami bukan hanya tata cara ibadah haji, tetapi juga budaya dan kebiasaan masyarakat Arab Saudi.
“Dalam menjalankan ibadah haji, kita tidak hanya menjadi tamu Allah, tetapi juga menjadi tamu negara Arab Saudi. Maka penting bagi jemaah untuk memahami tradisi dan kultur di sana agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujar Agus di hadapan para peserta.
Agus juga menekankan bahwa keramahan dan kesabaran menjadi kunci utama selama berada di Tanah Suci. Ia mengingatkan para calon jemaah haji untuk menjaga sikap, terutama ketika berada di tempat umum atau saat berinteraksi dengan petugas dan jemaah dari berbagai negara.
“Contohnya, di Arab Saudi, masyarakat sangat menjunjung tinggi waktu salat. Bahkan, banyak toko yang akan tutup sementara ketika adzan berkumandang. Ini penting untuk dipahami agar jemaah tidak merasa bingung atau terganggu,” jelasnya.
Secara langsung, Agus menyampaikan beberapa pesan kunci kepada para calon jemaah. “Tanamkan iman dan taqwa, pasrahkan diri hanya kepada Allah. Jadikan ibadah ini sebagai jalan untuk menghayati makna pengorbanan, tolong-menolong, dan saling menghormati. Kita harus toleran, sebab jemaah haji datang dari berbagai negara dan latar belakang,” ujarnya.
Ia juga mengajak jemaah untuk menjadikan haji sebagai momentum perubahan diri. “Mohon ampunlah atas segala dosa, dan niatkan diri untuk kembali ke jalan yang benar setelah menjalani rukun-rukun haji dengan khusyuk,” tambah Agus.
Melalui manasik ini, para peserta diharapkan tidak hanya siap secara fisik, namun juga matang secara spiritual, membawa semangat kebersamaan dan kesabaran sebagai bekal utama dalam perjalanan suci mereka.