Kota Tegal – Keluarga sakinah merupakan keluarga yang hidup tentram dan bahagia, saling mengasihi, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang serta berupaya meningkatkan hubungan baik terhadap Tuhan maupun dengan sesama manusia. Setiap keluarga tentu menjadikan keluarga sakinah sebagai tujuan dari setiap pernikahan mereka. Namun, tidak jarang terjadi permasalahan didalam keluarga yang menimbulkan percekcokan dan bahkan sampai berakhir dengan perceraian. Salah satu penyebab permasalahan dalam keluarga yang bahkan sampai menimbulkan perceraian adalah permasalahan ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, jumlah perceraian di provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2021 yang disebabkan oleh ekonomi mencapai 22.784 Kasus. Sementara di Kota Tegal mencapai 41 Kasus. Banyaknya kasus perceraian akibat dari faktor ekonomi ini, menyebabkan perlunya pembinaan mengenai pengelolaan keuangan keluarga di Kota Tegal.
Pada tanggal 22 Juni 2022, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Tegal menyelenggarakan Bimbingan Berkah dengan topik pembahasan Bagaimana cara mengelola Keuangan Keluarga. Kegiatan tersebut diisi oleh H. Fathul Himam, Kepala Kankemenag Kota Tegal, H. Agus Seri, Kasubag TU Kankemenag Kota Tegal, dan Syamsul Arif, Kepala KUA Tegal Timur. Adapun peserta yang hadir adalah sejumlah 15 pasang suami istri yang sebagian besar baru saja menikah.
H. Fathul Himam menyatakan bahwa salah satu pondasi dari Keluarga Sakinah adalah kondisi finansial yang terjaga dan kondusif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang efektif, sehingga setiap peserta diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan tips perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa setiap keluarga seharusnya memiliki perencanaan keuangan yang unik, atau berbeda dengan keluarga lainnya. Hal ini dikarenakan setiap keluarga memiliki keadaan dan kondisi finansial yang berbeda.
“Setiap keluarga memiliki keadaan dan kondisi finansial yang berbeda, sehingga setiap keluarga seharusnya memiliki perencanaan keuangan yang berbeda pula tergantung kondisi penerimaan dan pengeluaran masing-masing keluarga” tambahnya
Selanjutnya, H. Agus Seri berpendapat bahwa menentukan prioritas kebutuhan juga tidak kalah penting dengan perencanaan keuangan. Masing-masing keluarga tentu memiliki prioritas kebutuhan masing-masing, sehingga perlu untuk melakukan diskusi dengan anggota keluarga mengenai prioritas kebutuhan, baik itu jangka 1 tahun maupun jangka panjang.
Untuk mengatur prioritas kebutuhan keluarga dapat dilaksanakan dengan mendahulukan kebutuhan primer terlebih dahulu seperti biaya makan sehari-hari, tagihan listrik dan air serta biaya pendidikan anak dan lain sebagainya. Setelah kebutuhan primer terpenuhi, barulah setiap keluarga berusaha memenuhi kebutuhan sekunder dan kebutuhan lainnya. Dengan menentukan prioritas kebutuhan, pengeluaran keuangan akan mudah diatur sehingga implementasi perencanaan keuangan akan berjalan sesuai rencana.
Perencanaan keuangan memiliki beberapa manfaat diantaranya menjadikan hubungan keluarga yang harmonis, memiliki rencana masa depan keluarga yang jelas, terhindar dari lilitan hutang, memiliki perlindungan dari pengeluaran tak terduga serta menyebabkan hidup lebih tertib dan teratur.
Semoga setelah mendapat pembinaan pengelolaan keuangan keluarga ini, peserta mampu mengaplikasikan pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga pada kehidupan sehari-hari serta mampu menentukan prioritas kebutuhan keluraga, demi tercapainya keluarga sakinah bagi seluruh keluarga yang ada di Kota Tegal. (arnw)