Tegal-Teh Tubruk mengawali gerak langkahnya dengan memanfaatkan momen pandemi saat ini yang tengah melanda negeri. Ternyata pandemi membawa dampak yang hebat di segala sektor kehidupan. Tidak terkecuali di dunia pendidikan. Dengan mengambil tema “Prospek dan Problematika Pendidikan Karakter di Tengah Pandemi Covid 19”, Teh Tubruk menyajikan menu Ngombe Teh Tubruk yakni Ngomong Bebas Tegal Harmonis, Tegal Guyub Rukun. Acara yang dilangsungkan pada hari Sabtu, 20 Pebruari 2021, menjadi luar biasa karena menghadirkan Penulis Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang juga seorang Budayawan asal Banyumas, Ahmad Tohari. Dalam kesempatan tersebut Ahmad Tohari menggambarkan betapa dunia literasi saat ini banyak mengalami kemunduran akibat sisi negatif dari kecanggihan teknologi. Oleh karena itu untuk menumbuhkan minat baca para generasi milenial memang mau tidak mau harus mengikuti alur gaya berpikir dan selera mereka. Dunia digital begitu akrab di kehidupan para generasi muda saat ini, maka dunia literasipun harus mengikuti agar tidak terjadi loss generation akibat mindset yang tidak nyambung. Literasi Digital menjadi ragam gaya baru di era serba teknologi ini.
Adapun menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal, M. Fahmi, pendidikan karakter sangat penting mengingat anak-anak jaman sekarang lebih akrab dan patuh dengan gadget daripada perintah orangtua ataupun gurunya. Pandemi saat ini berdampak sangat luar biasa, karena dunia pendidikan memaksa untuk melaksanakan KBM menggunakan gadget, komputer ataupun media internet lainnya. Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada kualitas pendidikan dan akhlak anak didik. Oleh karena itulah para orangtua harus senantiasa mendampingi anak-anak ketika belajar. Disamping itu para orangtua juga harus melek teknologi agar tidak gagap dalam membimbing belajar anak-anak di rumah.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Halamah Kabid Kesehatan Keluarga Dinkes Kota Tegal yang sangat konsen dalam dunia kesehatan mengatakan, generasi mendatang akan sukses dan berhasil menapaki kehidupannya jika mereka termasuk anak-anak yang sehat secara fisik dan rohani. Kesehatan menjadi suatu yang krusial, karena dengan kondisi fisik dan psikis sehat segala cita-cita dan harapan dapat mudah diwujudkan. Untuk itulah para orangtua harus memperhatikan asupan gizi keluarga sehingga akan menunjang kecerdasan para generasi muda di masa depan.
Efek dari model pembelajaran digital ini juga sangat berpengaruh pada nilai-nilai keagamaan. Dimana karakter anak secara mendasar terbentuk dari sisi religius yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga. Jika suatu keluarga membudayakan kehidupan religinya bagus, secara tidak langsung sudah membentuk karakter anak menjadi anak-anak yang sholeh dan berkualitas. Demikian sambutan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, sekaligus menutup kegiatan yang dihadiri oleh para pendidik se-Kota Tegal tersebut.(HNA)