Tegal-Kakankemenag Kot a Tegal H. Nuril Anwar menghadiriacara pembukaan Perkemahan Santri Diniyyah Awaliyyah ( Persada ) tingkat Kota Tegal dihelat di lapangan Sumurpanggang, Margadana, Kota Tegal, Jumat (23/10). Dalam acara pembukaaan event yang berlangsung selama tiga hari tersebut hadir Ketua DPRD Kota Tegal H. Edi Suripno yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dimulai dari Jumat, 23 Oktober – Minggu, 25 Oktober 2015 ini diikuti 61 MDTA dan 10 Wustho dengan 950 santri menjadi peserta. Perkemahan persada tersebut menjadi satu-satunya perkemahan santri Madrasah Diniyyah Takmiliyyah Awaliyyah (MDTA) di Jawa Tengah bahkan di Indonesia yang rutin digelar setiap dua tahun sekali oleh Forum Komunikasi Madrasah Diniyyah Takmiliyyah Awaliyyah (MDTA) Kota Tegal.
Untuk itu terkait dengan pelaksanaan Persada ini Kakankemenag H. Nuril anwar dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Forum Komunikasi Diniyyah Takmiliyah (FKDT) yang telah bekerja keras dan sunguh-sungguh untuk terlaksananya kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik dan sukses. Kakankemenag mendoakan tidak ada peserta yang sakit dan semua diberi kesehatan.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Tegal H. Edi Suripno sesaat sebelum membuka secara resmi kegiatan ini mengatakan bahwa santri adalah yang bisa membangun bangsa ini dengan baik. Jadi santri termasuk hamba Allah yang menurutnya mudah-mudahan selamat dunia dan akhirat.
Dengan adanya hari santri menurutnya artinya santri harus mengembangkan diri untuk menghormati perjuangan Ulama dalam memperjuangkan negara Indonesia. Dan santri harus memiliki sifat jujur dan amanat untuk belajar sehingga bisa membawa negara Indonesia menjadi baldatun toyyibatun warabbul ghofur.
Pelaksanaan Persada tahun ini bertepatan dengan momentum hari Santri yang ditetapkan Presiden pada 22 Oktober 2015. Presiden telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri yang mana pada hari tersebut merupakan hari bersejarah bangsa Indonesia khususnya bagi NU yang notabene merupakan organisasi Kyai dan Santri. Tanggal tersebut menjadi alasan yang mendorong terjadinya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan.(lil)