Bersinergi kembangkan Poskestren
Tegal-Dinas Kesehatan melakukan kunjungan silaturrahmi ke Kankemenag, Senin, (09/03). Dinkes Kota Tegal yang datang berempat diterima Kakankemenag beserta Kasubbag dan para Kasi di ruang kepala. Selanjutnya kedua belah pihak melakukan pembahasan rencana pelaksanaan kegiatan yang memerlukan sinergi antara kedua instansi itu.
Dinas Kesehatan dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa kegiatan yang perlu disinergikan dengan Kemenag. Kegiatan tersebut meliputi UKS (Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala), Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), Pemberantasan Sarang Nyamuk, Pendataan Srata UKS dan PHBS Institusi Pendidikan, Pelatihan Dokter Kecil/KKR dan Guru UKS serta Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
Kepala Kankemenag H. Nuril Anwar, SH, MH menyambut baik kerjasama ini. Namun terkait dengan pelaksanaan kerjasama, menurutnya harus ada tiga pihak yang terlibat. Selain Kankemenag dan Dinkes juga harus melibatkan madrasah atau pesantren sebagai objek kegiatan tersebut. Adapun menyangkut pelaksanaannya yang perlu dipersiapkan adalah sarana dan prasarana yang komplit. Untuk itu perlu dikonkritkan lagi dalam pertemuan lebih lanjut.
Ditambahkannya perlu ada kecepatan apa yang perlu disiapkan baik oleh Kemenag, Dinkes maupun ponpes/madrasah. Khusus mengenai Poskestren beliau meminta agar 5 Poskestren yang sudah ada dieksiskan dulu setelah itu baru yang lain.
Sementara itu dari pihak Dinkes Endah Pratiwi mengatakan bahwa dalam menjalankan program dan kegiatan perlu menemukan strategi yang bisa bergandengan tangan antar instansi. Sebab bagaimanapun sasarannya sama yakni masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melihat ada keserasian antar SKPD dalam mewujudkan visi dan misi Walikota yaitu menyejahterakan masyarakat dengan mewujudkan pelayanan prima.
Pihaknya mengakui ada keterbatasan, pun dengan instansi pemerintah yang lain sehingga perlu adanya sinergi untuk mengoptimalkan pelaksanaan suatu kegiatan dan bisa lebih baik lagi. Poskestren misalnya, ketika di pondok pesantren terdapat Poskestren, otomatis lingkungan sekitarnya bisa dilayani disana sebagai pertolongan pertama sebelum dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Saat ini data yang tercatat di Kemenag terdapat 14 Pondok Pesantren di Kota Tegal. Tetapi tahun 2014 baru lima pesantren yang memiliki Poskestren. Kelima pesantren itu antara lain Miftahul Huda, Al-Munawwaroh, Hidayatul Mubtadiin, dan Nurul Munawwaroh. Melalui kerjasama ini diharapkan semua pesantren memiliki Poskestren untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi santri dan lingkungan sekitarnya.
Kasi PAKIS H. Agus Seri, S. Ag sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Dinkes. Sebab menurutnya kegiatan-kegiatan tersebut sangat diperlukan hususnya dunia kesehatan. Poskestren sangat diperlukan karena santri berada pesantren selama 24 jam. Kemudian adanya kegiatan kesehatan ini akan menghilangkan kesan kekumuhan. Kegiatan tersebut sangat diperlukan dan dirinya berharap dapat dilaksanakan.(lil)